Berita Pajak
Pajak KurangRp 692,7 Triliun
Harian Kompas, 19 September 2017
"Asumsi kami, realisasi perpajakan sampai dengan akhir tahun mencapai 100 persen. Ini dengan tetap melihat semua risiko yang harus kami waspadai," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di sela-sela rapat panitia kerja Rancangan APBN 2018 dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (18/9).
Risiko yang dimaksud antara lain dinamika perekonomian dan kemampuan Direktorat Jenderal Pajak. Risiko paling nyata, menurut Suahasil, adalah sumbangan uang tebusan pengampunan pajak sekitar Rp 100 triliun-sebagaimana terjadi dalam empat bulan terakhir pada 2016-tidak akan terjadi lagi tahun ini. Sebab, program pengampunan pajak sudah selesai.
"Oleh karena itu, kita harus memikirkan bagaimana caranya agar penerimaan pajak sesuai jalur. Akan tetapi, di sisi lain, pengeluaran mesti siap-siap. Bukan berarti dengan potong-potong anggaran, tetapi dengan mengefisienkan yang bisa diefisienkan. Yang penting, kita pastikan penerimaan semaksimal mungkin," kata Suahasil.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo berpendapat, sulit mencapai target perpajakan 100 persen. Penerimaan pada September sebagai tolok ukur bisa digunakan untuk membuat proyeksi realistis. Jika penerimaan September rendah, realisasi perpajakan sampai akhir tahun bisa 86 persen. Namun, kalau bagus, bisa 93 persen.
"Tinggal tiga bulan. Praktis tidak banyak hal bisa dilakukan. Jadi, sebaiknya pemerintah bekerja keras, tetapi tetap realistis," kata Prastowo.
APBN-P 2017 menargetkan pendapatan sebesar Rp 1.714 triliun. Sementara belanja negara dianggarkan Rp 2.111 triliun. Defisitnya sebesar Rp 397 triliun atau 2,92 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Realisasi belanja sampai akhir tahun, dalam skenario Kementerian Keuangan, sebesar 98 persen. Sementara realisasi pendapatan mencapai 100 persen. Dengan demikian, defisit diproyeksikan 2,67 persen terhadap PDB.
Artinya, pencapaian target pendapatan sebesar 100 persen menjadi krusial. Perpajakan ditargetkan Rp 1.472,7 triliun atau 86 persen dari total target pendapatan negara.