Berita Pajak
Sensus Pajak Tetap Berlanjut Tahun Ini
Harian Kontan, 16 September 2013
JAKARTA. Kantor pajak kembali menggelar sensus pajak untuk menjaring wajib pajak baru. Program kerja yang semula ditargetkan jalan Mei-Oktober 2013, baru dimulai pada September 2013 oleh sebagian kantor wilayah pajak.
Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menyebut bahwa pelaksanaan SPN kali ini tidak serentak di seluruh wilayah Indonesia. Alasan utama karena ada keterbatasan jumlah pegawai pajak untuk diterjunkan ke lapangan guna melakukan sensus pajak. "Eksekusinya kami serahkan kepada masing-masing Kantor Wilayah (Kanwil). Jadi ada yang sudah mulai, ada yang belum,"jelas Fuad kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Karena waktu sensus hanya tiga bulan, maka target formulir isian sensus (FIS) tahun ini hanya 600.000. Jumlah ini jauh lebih rendah ketimbang hasil SPN 2012 mencapai 3,4 juta objek sensus. Adapun sensus tahun ini akan melibatkan sekitar 3.000 pegawai pajak.
Seperti pelaksanaan SPN sebelumnya, petugas sensus akan didampingi polisi dan petugas wilayah setempat. Maklum berdasarkan pengalaman, banyak penolakan dari para objek sensus, baik orang pribadi maupun badan.
Asal tahu saja, wajib pajak yang terdaftar hingga akhir tahun 2012 mencapai 24,81 juta. Itu terdiri dari 22,13 juta wajib pajak pribadi, 2,14 juta wajib pajak badan dan 545.232 wajib pajak bendaharawan.
Fuad mengaku penyelenggaraan sensus tahun ini terlambat lantaran Ditjen Pajak tengah disibukkan program lain, seperti pemeriksaan perusahaan terhadap kepatuhan pembayaran pajak penghasilan (PPh) pasal 21 pada Juni. Ditambah saat ini Ditjen Pajak melakukan pemeriksaan perusahaan properti dan sosialisasi mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tentang pembayaran PPh dari usaha beromzet di bawah Rp 4,8 triliun.
Seperti kita tahu, tahun ini kantor pajak dibebani setoran kepada kas negara sekitar RP 995,2 triliun. Target penerimaan diprediksi bakal melesat lantaran dunia usaha sedang mengalami kelesuan. Soalnya, perlambatan ekonomi yang terjadi di China maupun lonjakan inflasi yang tinggi di dalam negeri membuat pelaku bisnis di dalam negeri kesulitan untuk menggenjot penjualan selama tahun ini.