Berita Pajak
Pemerintah Incar Rp 100 Triliun
Harian Kompas, 3 December 2015
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan di pengujung tahun, biasanya terjadi tren penerimaan pajak yang cukup tajam. Fenomena ini cukup signifikan, meskipun pada saat yang sama belanja keuangan pemerintah juga meningkat.
"Setiap hari, kami memonitor kondisi yang berlangsung. Menteri Keuangan meminta saya berkantor di Kantor Pajak memelototi satu per satu penerimaan," kata Mardiasmo seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/12).
Langkah Mardiasmo berkantor di Kantor Pajak untuk memperkuat petugas di sana didukung Presiden Joko Widodo. Mardiasmo yakin, dengan kerja keras, target penerimaan pajak Rp 100 triliun lebih sampai akhir bulan akan tercapai. Hal ini didasarkan pada pengalaman Mardiasmo saat menjabat Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak akhir tahun 2014. Ketika itu, dalam waktu satu bulan, dapat mengejar pemasukan pajak Rp 121 triliun.
Pada konteks itu, kata Mardiasmo Presiden ingin mengetahui kondisi keuangan negara. Presiden dan Mardiasmo membicarakan upaya bagaimana dalam satu bulan di akhir tahun ini dapat menjaga keluar masuk keuangan. Saat ini, belanja pegawai per Desember sudah dibayarkan. Pemerintah kini fokus pada belanja modal, sementara belanja barang dilakukan efisien.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, menyatakan, fokus kerjanya adalah mengoptimalkan penerimaan pajak di Desember. Ia berharap penerimaannya bisa minimal Rp 200 triliun.
Hal ini akan dicapai antara lain melalui program revaluasi aktiva tetap dan reinventing policy. Harapannya, sumbangannya Rp 30 triliun. Sisanya dicapai dari dampak meningkatnya kegiatan ekonomi di akhir tahun seperti belanja masyarakat dan belanja proyek pemerintah.
Target penerimaan pajak tahun 2015, di luar pajak minyak dan gas, sebesar Rp 1.244 triliun. Menurut Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan pajak hingga 27 November sebesar Rp 806 triliun atau 64,75 persen. Dengan demikian, realisasi terhadap target kurang Rp 438,72 triliun.
Dari Semarang, Jawa Tengah, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta A Tony Prasetiantono menilai target penerimaan pajak tahun 2015 tidak realistis, terutama di tengah kelesuan ekonomi nasional. Ia memprediksi penerimaan pajak hingga akhir tahun hanya akan mencapai 82 persen dari target sebesar Rp 1.294 triliun.