Harian Kontan, 6 May 2014
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus kerja ekstra keras mengejar setoran tahun ini. Pasalnya, realisasi penerimaan pajak hingga 28 April baru mencapai 25,38% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 atau sebesar Rp 281,71 triliun. Realisasi penerimaan pajak ini hanya naik tipis dibandingkan dengan pencapaian periode sama tahun lalu yang mencapai 25,09% dari target atau sebesar Rp 249,65 triliun.
Pajak memerinci, penerimaan dari pos pajak penghasilan (PPh) non minyak dan gas (migas) sebesar Rp 151,17 triliun atau 29,63% dari target Rp 510,23 triliun. Kinerja PPh non migas tahun ini tumbuh 16,39%, jauh lebih baik dibandingkan setahun lalu malah minus 4,66%.
Lalu sektor pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) berkontribusi Rp 109,09 triliun, tumbuh 9,05%. Sementara PPh migas naik 6,82% menjadi Rp 19,01 triliun, pajak lainnya meningkat 4,72% menjadi Rp 1,58 triliun, dan pajak bumi dan bangunan (PBB) melesat 100,27% menjadi Rp 861,57 miliar.
Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany sebelumnya mengakui sulit mencapai target 2014. Apalagi, pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal kurang dari 6%, pasti aktivitas perusahaan penyumbang pajak juga tak segiat tahun lalu.