Berita Pajak
Senjata Pamungkas Aparat Pajak
Harian Kontan, 11 December 2015
Kabar yang sampai ke KONTAN, pemilik grup usaha besaryang bergerak di bidang hotel, transportasi hingga kebun sawit berinisial PTS, termasuk yang disasar pajak. "Dia diminta setor dulu, urusan hitungannya nanti belakangan," ungkap seorang sumber kepada Barly Haliem dari KONTAN, kemarin.
Tak cuma wajib pajak badan swasta, Ditjen pajak mengejar setoran dari lembaga negara dan Badan Usaha Negara (BUMN). Baru-baru ini Ditjen Pajak mendapat setoran pajak jumbo senilai Rp 11,47 triliun.
Rupanya, setoran pajak jumbo ini berasal dari Bank Indonesia (BI). Setoran ini ditagih langsung Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Plt Dirjen Pajak Ken Dwi jugiasteadi. Menurut Bambang, setoran pajak jumbo ini merupakan pajak penghasilan (PPh) badan dari BI. "Lebih detilnya, BI lebih tahu," ujar Bambang kepada KONTAN, Rabu (9/12) malam.
Selain BI, kabarnya, Pertamina menjadi incaran Ditjen Pajak. Targetnya, Pertamina bisa menyetorkan pajak sekitar Rp 10 triliun pada akhir tahun ini.
Wianda Pusponegoro, VP Corporate Communication PT Pertamina mengklaim, total setoran Pertamina meliputi deviden dan kewajiban lain termasuk pajak ke pemerintah sebagai pemegang saham merupakan terbesar dari seluruh BUMN. "Dua tahun lalu, setoran kami saja Rp 65 triliun," ujarnya.
Sayangnya, Wianda tak bersedia membeberkan rincian tagihan setoran pajak di akhir tahun ini. "Saya harus tanya orang keuangan untuk memastikan," imbuh Wianda.
BUMN lain yang menjadi sasaran tak lain sektor perbankan. Bahkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ikut dilirik pemerintah untuk segera menyetor pajak.
Pengamat pajak Yustinus Prastowo mengatakan, Ditjen Pajak agar berhati-hati untuk menagih setoran pajak di akhir tahun ini. "Agar Ditjen Pajak tidak terkesan semenamena menafsirkan aturan," tutur Yustinus.